KOTA CIREBON - Masjid bersejarah peninggalan Sunan Gunung Jati, selain Masjid Agung Sang Ciptarasa adalah berada di sekitar Panjunan yang disebut Masjid Merah Panjunan, dengan arsitektur unik batu bata merah, tiang kayu dan ornamen piring kuno yang menghias dinding menjadi ciri dari masjid yang dibangun para wali itu, bahkan hingga kini masjid tersebut masih digunakan para jamaah untuk beribadah.
Pengawas Masjid Merah Panjunan, Ahmad, menuturkan, ada sejumlah peninggalan yang masih ada, yaitu berupa bedug atau yang biasa dibunyikan sebelum kumandang adzan saat memasuki waktu salat lima waktu.
"Namun, kondisi kulit bedug yang terbuat dari kulit domba sudah sobek dan kayu jatinya terlihat sudah kusam dimakan usia, " katanya.
Ahmad menambahkan, selain bedug, juga terdapat alat jam kompas matahari yang hingga kini masih ada di sekitar tempat berwudhu.
"Kompas ini terbuat dari logam campuran kuningan dan tembaga, tingginya sekira 15 Centimeter, dan cara melihat jam atau waktunya dari sinar matahari melalui bayangan logam tersebut, " ungkapnya.
Pengurus masjid mengharapkan, arsitektur bangunan masjid khususnya batu bata merah, baik di tembok utama maupun pagar yang saat ini sudah mulai pudar catnya, bisa mendapat perhatian.
"Baiknya di cat kembali untuk menjaga dan merawat kondisi bangunan peninggalan bersejarah ini, " pungkasnya.
Ndi/As